Wednesday 17 July 2013

Mengenal Ornamen dalam Arsitektur Islam

Ajaran Islam melarang penggambaran figuratif manusia dan hewan. Pasalnya, hal itu dikhawatirkan dapat mengarah pada penyembahan berhala.
Akan tetapi pelarangan itu tidak membuat para perupa muslim kehabisan akal untuk menghias rumah dan masjid. Mereka pun mengekspresikan seni rupa dalam bentuk-bentuk ornamen khas seperti kaligrafi, geometris, dan arabesk yang tak kalah indah.



Kaligrafi
Kaligrafi Islam atau kaligrafi Arab merupakan seni tulisan tangan indah yang berkembang di negara-negara dengan warisan budaya Islam. Tulisan-tulisan yang dibuat dalam kaligrafi umumnya menyitir ayat-ayat Al-Quran dan dijadikan salah satu sarana untuk melestarikan Al-Quran.

Kaligrafi Islam memiliki beberapa gaya (khat) yang mempunyai bentuk yang khas,  antara lain Khat Naskh, Khufii, Tsuluts, Diwani, Farisi, dan Riq’ah. Selain dipakai menghias dinding dan langit-langit masjid, kaligrafi juga digunakan sebagai penghias halaman-halaman buku.



Hiasan Geometris
Motif geometris populer dalam dunia seni Islam dan dipakai untuk mendekorasi berbagai media, seperti dinding, lantai, langit-langit, vas bunga, lampu, buku, dan tekstil.
Pola-pola geometris yang digunakan umumnya berbentuk lingkaran, segitiga, persegi, dan segi enam. Perpaduan pola-pola geometris ini mampu menghasilkan hiasan yang indah dan khas.



Arabesk
Arabesk (arabesque) adalah gambar atau ukiran yang bermotifkan sulur, daun, cabang, atau pohon. Bentuk ornamen tumbuhan yang geometris dan terukur ini terlihat menarik dengan nuansa modern kontemporer.
Seniman muslim mengembangkan seni arabesk dari budaya era Bizantium. Dalam penerapannya, bentuk arabesk bisa dikombinasikan dengan kaligrafi dan ornamen geometris.

No comments:

Post a Comment