Friday, 5 July 2013

Sistem Pendukung Pada Genset


Sistem Pendukung Pada GensetSistem Pendukung Pada Genset

Dalam pengoperasiannya, suatu instalasi GenSet memerlukan sistem pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan. Secara umum sistem-sistem pendukung tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Sistem Pelumasan
  2. Sistem Bahan Bakar
  3. Sistem Pendinginan


1. Sistem Pelumasan
Untuk mengurangi getaran antara bagian-bagian yang bergerak dan untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam dari tabung-tabung silinder diberi minyak pelumas.
Cara Kerja Sistem Pelumasan
Minyak tersebut dihisap dari bak minyak 1 oleh pompa minyak 2 dan disalurkan dengan tekanan ke saluran-saluran pembagi setelah terlebih dahulu melewati sistem pendingin dan saringan minyak pelumas. Dari saluran-saluran pembagi ini, minyak pelumas tersebut disalurkan sampai pada tempat kedudukan bearing-bearing dari poros engkol, poros jungkat dan ayunan-ayunan. Saluran yang lain memberi minyak pelumas kepada sprayer atau nozzle penyemperot yang menyemprotkannya ke dinding dalam dari piston sebagai pendingin. Minyak pelumas yang memercik dari bearing utama dan bearing ujung besar (bearing putar) melumasi dinding dalam dari tabung- tabung silinder.

Minyak pelumas yang mengalir dari tempat-tempat pelumasan kemudian kembali kedalam bak minyak lagi melalui saluran kembali dan kemudian dihisap oleh pompa minyak untuk disalurkan kembali dan begitu seterusnya.
Sistem PelumasanSistem Pelumasan
Keterangan Gambar :

  1. Bak minyak
  2. Pompa pelumas
  3. Pompa minyak pendingin
  4. Pipa hisap
  5. Pendingin minyak pelumas
  6. Bypass-untuk pendingin
  7. Saringan minyak pelumas
  8. Katup by-pass untuk saringan
  9. Pipa pembagi
  10. Bearing poros engkol (lager duduk)
  11. Bearing ujung besar (lager putar)
  12. Bearing poros-bubungan
  13. Sprayer atau nozzle penyemprot untuk pendinginan piston
  14. Piston
  15. Pengetuk tangkai
  16. Tangkai penolak
  17. Ayunan
  18. Pemadat udara (sistem Turbine gas)
  19. Pipa ke pipa penyemprot
  20. Saluran pengembalian

2. Sistem Bahan Bakar
Mesin dapat berputar karena sekali tiap dua putaran disemprotkan bahan bakar ke dalam ruang silinder, sesaat sebelum, piston mencapai titik mati atasnya (T.M.A.). Untuk itu oleh pompa penyemperot bahan bakar 1 ditekankan sejumlah bahan bakar yang sebelumnya telah dibersihkan oleh saringan-bahan bakar 5, pada alat pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder. Karena melewati injektor tersebut maka bahan bakar masuk kedalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses pengkabutan)

Didalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah dalam keadaan bintik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa penyemperot dikembalikan kepada tanki harian melalui pipa pengembalian bahan bakar.
Sistem Bahan BakarSistem Bahan Bakar
Keterangan Gambar :
  1. Pompa penyemperot bahan bakar
  2. Pompa bahan bakar
  3. Pompa tangan untuk bahan bakar
  4. Saringan bahar/bakar penyarinnan pendahuluan
  5. Saringan bahan bakar/penyaringan akhir
  6. Penutup bahan bakar otomatis
  7. Injektor
  8. Tanki
  9. Pipa pengembalian bahan bakar
  10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
  11. Pipa peluap.

3. Sistem Pendinginan
Hanya sebagian dari energi yang terkandung dalam bahan bakar yang diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian lagi tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan pendingin yang ada pada dinding-dinding bagian tabung silinder yang membentuk ruang pembakaran, demikian pula bagian-bagian dari kepala silinder didinginkan dengan air. Sedangkan untuk piston didinginkan dengan minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diresap oleh bahan pendingin.

Pada mesin diesel dengan pemadat udara tekanan tinggi, udara yang telah dipadatken oleh turbocharger tersebut kemudian didinginkan oleh air didalam pendingin udara (intercooler), Pendinginan sirkulasi dengan radiator bersirip dan kipas (pendinginan dengan sirkuit)

Cara Kerja Sistem Pendingin
Pompa-pompa air 1 dan 2 memompa air kebagian-bagian mesin yarg memerlukan pendinginan dan kealat pendingin udara (intercooler) 3. Dari situ air pendingin kemudian melewati radiator dan kembali kepada pompa-pompa 1 dan 2. Didalam radiator terjadi pemindahan panas dari air pendingin ke udara yang melewati celah-celah radiator oleh dorongan kipas angin. Pada saat Genset baru dijalankan dan suhu dari bahan pendingin masih terlalu rendah, maka oleh thermostat 5, air pendingin tersebut dipaksa melalui jalan potong atau bypass 6 kembali kepompa. Dengan demikian maka air akan lebih cepat mencapai suhu yang diperlukan untuk operasi. Bila suhu tersebut telah tercapai maka air pendingin akan melalui jalan sirkulasi yang sebenarnya secara otomatis.
Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 Sirkuit)Sistem pendinginan (sistem sirkulasi dengan 2 Sirkuit)

Keterangan Gambar :
  1. Pompa air untuk pendingin mesin
  2. Pompa air untuk pendinginan intercooler
  3. Inter cooler (Alat pendingin udara yang telah dipanaskan)
  4. Radiator
  5. Thermostat
  6. Bypass (jalan potong)
  7. Saluran pengembalian lewat radiator
  8. Kipas.

Susunan Konstruksi Pada Generator
Sistem konstruksi GeneratorSistem konstruksi Generator
Keteragan Gambar :
  1. Stator
  2. Rotor
  3. Exciter Rotor
  4. Exciter Stator
  5. N.D.E. Bracket
  6. Cover N.D.E
  7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E
  8. Bearing N.D.E
  9. Bearing Circlip N.D.E
  10. D.E.Bracket?Engine Adaptor
  11. D.E.Screen
  12. Coupling Disc
  13. Coupling Bolt
  14. Foot
  15. Frame Cover Bottom
  16. Frame Cover Top
  17. Air Inlert Cover
  18. Terminal Box Lid
  19. Endpanel D.E
  20. Endpanel N.D.E
  21. AVR
  22. Side Panel
  23. AVR Mounting Bracket
  24. Main Rectifier Assembly – Forward
  25. Main Rectifier Assembly – Reverse
  26. Varistor
  27. Dioda Forward Polarity
  28. Dioda Reverse Polarity
  29. Lifting Lug D.E
  30. Lifting Lug N.D.E
  31. Frame to Endbracket Adaptor Ring
  32. Main Terminal Panel
  33. Terminal Link
  34. Edging Strip
  35. Fan
  36. Foot Mounting Spacer
  37. Cap Screw
  38. AVR Access Cover
  39. AVR Anti Vibration Mounting Assembly
  40. Auxiliary Terminal Assembly

Refferensi :
Sistem-Sistem Pendukung pada GenSet
http://dunia-listrik.blogspot.com

No comments:

Post a Comment